Halaman

Rabu, 17 Juni 2015

DISPERSI CAHAYA

Gelombang dan sifat-sifatnya sebagian sudah dikenal pada waktu membahas getaran dan gelombang. Pada bagian ini, kita akan membahas gelombang cahaya. Cahaya merupakan radiasi gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi mata manusia. Cahaya selain memiliki sifat-sifat gelombang secara umum misal dispersi, interferensi, difraksi, dan polarisasi, juga memiliki sifat-sifat gelombang elektromagnetik, yaitu dapat merambat melalui ruang hampa.
Gejala dispersi cahaya adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi cahaya berwarna-warni (monokromatik). Cahaya putih merupakan cahaya polikromatik, artinya cahaya yang terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang. Jika cahaya putih diarahkan ke prisma, maka cahaya putih akan terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang berbeda. Setiap panjang gelombang memiliki indeks bias yang berbeda. Semakin kecil panjang gelombangnya semakin besar indeks biasnya. Disperi pada prisma terjadi karena adanya perbedaan indeks bias kaca setiap warna cahaya. Perhatikan Gambar 2.1.

DispersiDispersiDispersi
Gambar 2.1. Dispersi cahaya pada prisma
Seberkas cahaya polikromatik diarahkan ke prisma. Cahaya tersebut kemudian terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Tiap-tiap cahaya mempunyai sudut deviasi yang berbeda. Selisih antara sudut deviasi untuk cahaya ungu dan merah disebut sudut dispersi. Besar sudut dispersi dapat dituliskan sebagai berikut:
Φ = δu - δm = (nu – nm) β .......................................2.1

Keterangan:
Φ = sudut dispersi
nu = indeks bias sinar ungu
nm = indeks bias sinar merah
δu = deviasi sinar ungu
δm=deviasi sinar merah

Penerapan Dispersi:
Contoh peristiwa dispersi pada kehidupan sehari-hari adalah pelangi. Pelangi hanya dapat kita lihat apbila kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di depan kita. Jika seberkas cahaya matahari mengenai titik-titik air yang besar, maka sinar itu dibiaskan oleh bagian depan permukaan air. Pada saat sinar memasuki titik air, sebagian sinar akan dipantulkan oleh bagian belakang permukaan air, kemudian mengenai permukaan depan, dan akhirnya dibiaskan oleh permukaan depan. Karena dibiaskan, maka sinar ini pun diuraikan menjadi pektrum matahari.Peristiwa inilah yang kita lihat di langit dan disebut pelangi. Bagan terjadinya proses pelangi dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Proses terjadi pelangi

TEORI KUANTUM DALAM BERBAGAI RANAH

Istilah Quanta (plural: quantum) dipopulerkan oleh fisika, yang merujuk pada satuan terkecil dari cahaya (foton). Penemuan sifat partikel (selain sifat gelombang) cahaya ini memulai perkembangan baru fisika, meloncat dari konsep klasik kepada konsep yang lebih modern, lazim dikenal sebagai fisika kuantum atau juga fisika modern. Untuk memahaminya mau tidak mau mesti mengenal barang sedikit fisika klasik (newtonian, maxwellian) dan fundamentalnya perubahan paradigma yang diperkenalkan fisika kuantum.
Penemu teori kuantum adalah Max Karl Ernst Ludwig Planck (lahir di Kiel, 23 April 1858 – wafat di Goettingen, 4 Oktober 1947 pada umur 89 tahun) seorang fisikawan Jerman. Lahir di Kiel, Planck memulai karir fisikanya di Universitas München di tahun 1874, lulus pada tahun 1879 di Berlin. Dia kembali ke München pada tahun 1880 untuk mengajar di universitas itu, dan pindah ke Kiel pada 1885. Di sana ia menikahi Marie Mack pada tahun 1886. Pada tahun 1889, dia pindah ke Berlin, di mana sejak 1892 dia menduduki jabatan teori fisika.
Pada 1899, dia menemukan sebuah konstanta dasar, yang dinamakan konstanta Planck, dan, sebagai contoh, digunakan untuk menghitung energi foton. Juga pada tahun itu, dia menjelaskan unit Planck yang merupakan unit pengukuran berdasarkan konstanta fisika dasar. Satu tahun kemudian, dia menemukan hukum radiasi panas, yang dinamakan Hukum radiasi badan hitam Planck. Hukum ini menjadi dasar teori kuantum, yang muncul sepuluh tahun kemudian dalam kerja samanya dengan Albert Einstein dan Niels Bohr.
Dari tahun 1905 sampai 1909, Planck berlaku sebagai kepala Perkumpulan Fisikawan Jerman (Deutsche Physikalische Gesellschaft). Istrinya meninggal pada tahun 1909, dan satu tahun kemudian dia menikahi Marga von Hoesslin. Pada tahun 1913, dia menjadi kepala Universitas Berlin. Untuk dasar dari fisika kuantum, dia diberikan penghargaan Nobel bidan fisika pada tahun 1918. Sejak tahun 1930 sampai 1937, Planck adalah kepala Kaiser-Wilhelm-Gesellschaft zur Förderung der Wissenschaften (KWG, Persatuan-Kaisar-Wilhelm untuk peningkatan dalam sains).
Selama Perang Dunia II, Planck mencoba meyakinkan Adolf Hitler untuk mengampuni ilmuwan Yahudi. Anak Planck, Erwin, dihukum mati pada 20 Juli, 1944, karena pengkhianatan dalam hubungan dengan pencobaan pembunuhan Hitler. Setelah kematian Planck pada 4 Oktober 1947 di Göttingen, KWG diubah namanya menjadi Max-Planck-Gesellschaft zur Förderung der Wissenschaften (MPG, Persatuan-Max-Planck untuk Peningkatan dalam Sains).
Kuantum (english: Quantum) merupakan satuan terkecil energi. Pada zaman fisika klasik, energi dianggap merupakan bilangan kontinu dan merangkum seluruh nilai yang ada, bisa saja energi bernilai nol atau 3,142 atau 2,718 atau apa saja.
Pada tahun 1900, Max Planck menemukan bahwa energi berbanding lurus terhadap frekuensi, suatu penemuan yang ketika itu sangat radikal karena dalam tafsiran klasik energi bergantung kepada kuadrat amplitudo, bukan frekuensi seperti yang dihipotesakan oleh Planck.
Percobaan yang dilakukan oleh Planck terhadap benda yang dipanaskan menunjukkan adanya ketergantungan energi terhadap frekuensi. Planck mendapatkan suatu konstanta alam yang dinamakan dengan nama dirinya, konstanta Planck dengan nilai 6,626 x 10^-34 Js. Konstanta tersebut ditemukan oleh Planck setelah beliau ingin mencocokkan hipotesanya dengan kurva percobaan yang dihasilkan oleh Wien. Beliau mencoba dengan bilangan yang besar. Tetapi karena bilangan yang besar menyebabkan berlakunya bencana ultraungu (ultraviolet catastrophe), beliau mencoba lagi dengan bilangan yang sangat kecil. Disini beliau mendapatkan kesimpulan bahwa konstanta yang cocok bagi kurva Wien adalah konstanta yang bernilai sangat kecil dan berhingga tetapi bukan nol. Disini Planck menyimpulkan bahwa terdapat satuan energi yang lebih kecil dan diskret, bukan kontinu.
Fisika kuantum merupakan fisika yang dilahirkan dari penemuan Planck tentang satuan terkecil energi. Fisika kuantum juga membahas tentang adanya kejadian lain dalam fisika yang tidak dapat dirumuskan oleh fisika klasik seperti energi titik nol, prinsip ketidakpastian Heisenberg, Interpretasi Born tentang fungsi gelombang serta fungsi gelombang sebagai pembawa informasi dari partikel.
Mekanika kuantum adalah cabang dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan subatom. Ilmu ini memberikan kerangka matematika untuk berbagai cabang fisika dan kimia, termasuk fisika atom, fisika molekular, kimia komputasi, kimia kuantum, fisika partikel, dan fisika nuklir. Mekanika kuantum adalah bagian dari teori medan kuantum dan fisika kuantum umumnya, yang, bersama relativitas umum, merupakan salah satu pilar fisika modern. Dasar dari mekanika kuantum adalah bahwa energi itu tidak kontinyu, tapi diskrit — berupa ‘paket’ atau ‘kuanta’. Konsep ini revolusioner — bertentangan dengan fisika klasik yang berasumsi bahwa energi itu berkesinambungan.
Mekanika kuantum modern lahir pada tahun 1925, ketika Werner Karl Heisenberg mengembangkan mekanika matriks dan Erwin Schrödinger menemukan mekanika gelombang dan persamaan Schrödinger. Schrödinger beberapa kali menunjukkan bahwa kedua pendekatan tersebut sama.
Heisenberg merumuskan prinsip ketidakpastiannya pada tahun 1927, dan interpretasi Kopenhagen terbentuk dalam waktu yang hampir bersamaan. Pada 1927, Paul Dirac menggabungkan mekanika kuantum dengan relativitas khusus. Dia juga membuka penggunaan teori operator, termasuk notasi bra-ket yang berpengaruh. Pada tahun 1932, Neumann Janos merumuskan dasar matematika yang kuat untuk mekanika kuantum sebagai teori operator.
Bidang kimia kuantum dibuka oleh Walter Heitler dan Fritz London, yang mempublikasikan penelitian ikatan kovalen dari molekul hidrogen pada tahun 1927. Kimia kuantum beberapa kali dikembangkan oleh pekerja dalam jumlah besar, termasuk kimiawan Amerika Linus Pauling.
Berawal pada 1927, percobaan dimulai untuk menggunakan mekanika kuantum ke dalam bidang di luar partikel satuan, yang menghasilkan teori medan kuantum. Pekerja awal dalam bidang ini termasuk Dirac, Wolfgang Pauli, Victor Weisskopf dan Pascaul Jordan.
Pembelajaran kuantum merupakan suatu teknik pembelajaran yang meniru prinsip kuantum dimana seseorang yang sudah menguasai suatu level pembelajaran bisa melompat ke level yang lebih tinggi.

PENERAPAN NANO DALAM BERBAGAI BIDANG

Nanoteknologi telah mengenerate konsep-konsep baru dalam berbagai bidang iptek. Diyakini bahwa nanoteknologi akan membawa revolusi pada seluruh aspek kehidupan manusia dalam waktu yang singkat dengan dampak melebihi empat revolusi yang terjadi sebelumnya.Gambar 1 Revolusi nanoteknologi (manufaktur molekul) memberikan impak yang sebanding dalam waktu singkat dengan empat revolusi industri yang ditempuh dalam dua abad.
Area aplikasi nanoteknologi sangat luas dan menyentuh hampir seluruh Aspek kehidupan manusia. Sebagai contoh, pada bidang teknologi informasi (TI) di Indonesia kini terdapat sekitar 60 juta pengguna handphone. Nanoteknologi telah meningkatkan kemampuan dan performansi komponen handphone seperti IC, layar display, memori, antena, baterai dan lainnya sehingga tampak lebih ringkas namun semakin canggih. Perangkat elektronik lainnya seperti komputer juga mengalami evolusi yang sama.

Di bidang farmasi dan kesehatan, produk-produk kesehatan telah menggunakan partikel nano untuk meningkatkan efektifitas obat. Para pakar di bidang ini kini tengah mengembangkan nanoteknologi untuk drug targeted and delivery system. Obat kini didesain dapat mencapai target dengan dosis tertentu sehingga akan lebih efisien dan efektif. Termasuk terobosan dalam bidang ini adalah penggunaan material cerdas yang diimplantasi dalam tubuh manusia untuk kepentingan pendeteksian penyakit.



A. Pengenalan Nano Teknologi
Dalam presentasinya Profesor Yohanes Surya menjelaskan, masa depan teknologi akan bergeser menjadi Nano Technology. Nano artinya satu sepermiliar, satu Nano meter adalah sepuluh atom hydrogen. Menurut Yohanes Surya, contoh sederhananya bila tebal rambut 50.000 Nano meter, maka bisa dibayangkan bila tebal rambut itu dibelah menjadi 50.000 kali, dan hasil pembelahan ketebalan rambut, itulah yang disebut Nano Technology, dan itu merupakan teknologi di masa mendatang, teknologi sepermiliar meter.

Berkaitan dengan Nano Technology, Profesor Yohanes Surya lebih dulu menjelaskan apa itu teknologi, menurutnya teknologi adalah cara untuk mendapatkan sesuatu dengan kualitas lebih baik, lebih murah, lebih mudah dan lebih menyenangkan.. Dulu pada tahun 1930-an, waktu dari Jakarta ke Merauke ditempuh sekitar dua minggu, namun sekarang bisa dijangkau dengan 8 jam saja,” ujar Yohanes memberi contoh: Nano Technology Manipulasi Atom.
Prof.Yohanes Surya menjelaskan, Nano Technology adalah suatu teknologi yang mampu memanipulasi atom untuk menghasilkan sebuah produk menjadi lebih murah, lebih baik dan lebih menyenangkan. Beberapa contoh produksi yang bisa dihasilkan melalui Nano Technology ini adalah cat, packaging, industri ruang angkasa, solar energy, mengobati beragam penyakit, menyensor bangunan, mendeteksi bau gas, komputer, membuat orang awet muda, mempermudah seseorang jalan-jalan ke luar angkasa, dan banyak lagi.

Secara rinci pakar fisika ini mengungkapkan, melalui Nano Technology, seseorang bisa merubah-rubah warna cat rumah sesuai dengan keinginannya, dinding menjadi tidak mudah tergores, sebab dinding tembok tertutup rapat oleh nano pertikel. Suatu saat, untuk membersihkan jendela di gedung-gedung bertingkat tidak lagi diperlukan air, kaca cukup terkena matahari maka akan terjadi proses self cleaning. Begitu juga dengan ubin lantai, melalui Nano Technology, ubin bisa berganti warna sesuai dengan keinginan si pemilik.

B. Perkembangan Nano Teknologi

1. Carbon Nano-Chip

Nano Technology juga bisa berkembang menjadi Carbon Nano-Chip, yang merupakan bahan sangat kuat dan ringan, yang akan membuat revolusi kekuatan material. Artinya, Nano-Chip mampu mempengaruhi industri ruang angkasa, dan industri automotif. Tiap mobil yang dilapisi Carbon Nano-Chip, akan membuat si pengemudi tidak usah takut lagi jika terjadi kecelakaan. Sebab kendaraan yang ditumpanginya tidak akan penyok, karena kekuatan yang melapisi mobil tersebut mencapai seratus kali kekuatan baja. Begitu juga halnya dengan pesawat ruang angkasa. Bila badan pesawat dilapisi Carbon Nano-Chip, kekuatannya akan menjadi luar biasa sekali. Akibat yang ditimbulkan, pesawat akan mampu menahan gesekan dari benda-benda apa pun. Dan pesawat juga bisa mencapai daerah yang lebih jauh lagi. Melalui Carbon Nano-Chip ini, suatu saat seseorang tidak perlu lagi mencuci pakaian dengan air. Pakaian Nano, cukup dikibas-kibaskan saja, sudah bersih dan licin kembali. Jadi tidak perlu diseterika, dicuci atau dilipat.

2. Nano Solar Energy

“Saat ini, beberapa ilmuwan sedang meneliti bagaimana proses daun menyerap matahari. Daun tersebut ternyata bisa memanfaatkan energi sinar matahari sebesar seratus persen. Kalau kita bisa menggunakan tenaga matahari 25 hingga 50 persen saja, maka kita tidak perlu lagi membutuhkan minyak/solar. Bila teman-teman bisa menemukan metodenya, dampaknya luar biasa sekali,” ujar Profesor Yohanes Surya.


3. Nano Sensor

Salah satu kegunaannya mengobati penyakit kanker. Caranya, obat kanker dimasukkan ke dalam Nano robot kecil, lalu ditusukkan ke jari si penderita, dengan remote control, robot bisa diarahkan untuk mencari sendiri sel-sel kanker yang menyebar di dalam tubuh. Begitu sampai di tempat sel-sel kanker tersebut, robot akan melepaskan bom, kemudian sel kanker akan mati dan hancur. Sel itu akan keluar melalui pembuangan kotoran manusia bersama Nano Robot. Selain kanker, beragam penyakit juga bisa disembuhkan. Masih banyak Nano Technology lainnya. Selain energy, ada juga Nano air yang mampu mengubah air limbah, laut menjadi air tawar yang bersih, Nano Device dll.
Menurut National Science Foundation, total market Nano Technology mencapai satu trilyun dollar pada tahun 2015. Dan sekarang, diperkirakan sudah mencapai lima trilyunan dollar Amerika.
“Jadi, kalian semua sebagai generasi penerus mulai sekarang harus memikirkan bagaimana membangun negara kita ini melalui Nano Techonology. Orang yang tidak bermain atau memanfaatkan Nano Technology akan habis. Kita harus care terhadap teknologi, sebab bangsa yang maju adalah bangsa yang memperhatikan teknologi”, ujar Profesor Yohanes Surya di hadapan peserta pelatnas fisika dan para undangan lainnya.


C. Pengembangan nanoteknologi dalam konteks ke-Indonesia-an
Nanoteknologi tidak dapat dihindari lagi entah kita mempersiapkan diri atau tidak. Dalam kenyataannya, Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang berupa kekayaan sumber daya alam baik berupa berbagai mineral alam sebagai bahan baku pembuatan produk dan sumber energi, dan keragaman hayati flora dan fauna dalam jumlah yang luar biasa. Namun, sumber daya tersebut masih belum banyak diberikan nilai tambah sehingga belum dapat dijadikan sebagai penentu daya saing bangsa.

Pemanfaatan sumber daya alam tersebut baru berupa eksploitasi dengan kuantitas yang besar dan belum banyak diolah sehingga masih bernilai sangat rendah (misalkan mineral pasir besi, Kuarsa, tembaga, emas dll). Dilain sisi, letak geografis dan jumlah penduduk yang sangat besar, menjadikan Indonesia menjadi pasar perekonomian yang menjanjikan. Oleh karena itu, pengembangan nanoteknologi harus dapat diarahkan untuk mengelola dan memberikan penambahan nilai secara signifikan bagi sumber daya alam Indonesia sehingga meningkatkan daya saing bangsa. Arah pengembangan nanoteknologi ini kelak akan menjadi back bone pembangunan nasional kita.

Beberapa fokus pengembangan nanoteknologi yang perlu dilakukan berdasarkan potensi yang dimiliki adalah:

1. pemanfaatan nanoteknologi untuk pembuatan nanomaterial yang ditargetkan untuk pensuplai bahan baku produk nano untuk aplikasi di bidang TI, transportasi, elektronik, dll
2. pemanfaatan nano-bioteknologi yang ditargetkan untuk peningkatan hasil pangan dan pertanian
3. pemanfaatan nanoteknologi di bidang farmasi dan kesehatan yang ditargetkan untuk peningkatan kualitas obat Indonesia
4. pemanfaatan nanoteknologi untuk pemenuhan dan konservasi energi nasional.



Penelitian dan pengembangan nanoteknologi di Indonesia sudah dimulai di beberapa lembaga riset (LIPI, BATAN, BPPT, LAPAN, MRC, dll) atau universitas (ITB, UI, ITS, Unand, UGM, dll). Oleh karena itu, perhatian dan intensitas penelitian nanoteknologi di Indonesia harus segera ditingkatkan, mengingat negara-negara lain juga belum lama merintisnya dan peluang serta potensi yang sangat besar yang dimiliki Indonesia. Kehilangan momen hanya menempatkan bangsa Indonesia di papan bawah persaingan dunia di masa mendatang. Untuk mengusung isu nanoteknologi ini diperlukan kerjasama yang erat dari semua kalangan baik industri, pemerintah, dan akademisi. Prospek nanoteknologi akan semakin cerah jika kolaborasi tersebut berjalan harmonis. Berawal dari ini, permasalahan bangsa diharapkan dapat terselesaikan sekaligus meningkatkan derajat bangsa di percaturan Internasional.

A. Pengertian Nano Sensor
Nanosensors adalah poin yang digunakan untuk menyampaikan informasi tentang nanoparticles ke macroscopic dunia. Walaupun manusia belum dapat mempersatukan nanosensors, prediksi mereka untuk menggunakan obat terutama mencakup berbagai keperluan dan sebagai gateways ke nanoproducts bangunan lainnya, seperti chip komputer yang bekerja di nanoscale dan nanorobots. Saat ini, ada beberapa cara yang diusulkan untuk mengembangkan nanosensors.
1. Prediksi aplikasi
Nanosensor juga sering digunakan ahli medis sebagai alat pendeteksi segala macam penyakit. Menggunakan obat terutama dari nanosensors berputar di sekitar potensi nanosensors akurat untuk mengidentifikasi sel atau tempat-tempat tertentu di dalam tubuh yang membutuhkan. Dengan mengukur perubahan dalam volume, konsentrasi, kecepatan dan beratnya, gravitational, listrik, dan magnetis kekuatan, tekanan, atau suhu di sel-sel tubuh, nanosensors mungkin dapat membedakan dan mengenali sel tertentu, terutama orang-orang yang kanker, pada tingkat molekuler untuk memberikan obat atau memantau perkembangan ke tempat-tempat tertentu di dalam tubuh. Selain itu, mereka mungkin dapat mendeteksi macroscopic variasi dari luar tubuh dan berkomunikasi perubahan lain nanoproducts bekerja di dalam tubuh.
Salah satu contoh melibatkan nanosensors menggunakan fluorescence properti kadmium selenide kuantum sebagai titik sensor untuk membuka Tumors dalam tubuh. Injecting oleh badan dengan jumlah titik tersebut, dokter dapat melihat di mana sel kanker atau tumor yang disuntik melalui titik-titik kuantum, yang dibangun khusus untuk mencari sel tubuh yang telah beresiko. Akibatnya, para peneliti yang bekerja untuk mengembangkan alternatif yang dibuat dari titik-titik yang berbeda namun tetap mempertahankan sebagian fluorescence properti. Secara khusus, mereka telah menyelidiki keunggulan seng sulfida titik kuantum, walaupun mereka tidak cukup teduh sebagai kadmium selenide.
Nano sensor juga dapat digunakan untuk mendeteksi spesifik DNA untuk mengenali eksplisit genetik cacat, mendeteksi secara otomatis tingkat gula untuk penderita diabetes. Oleh karena itu, dengan menggunakan pola proteomic dan campuran bahan-bahan baru, nanobiosensors juga dapat digunakan untuk mengaktifkan komponen dikonfigurasi menjadi hibrid substrat semikonduktor sebagai bagian dari sirkuit perakitan.
2. Nano Sensors Existing
Saat ini, fungsi nanosensors di dunia sebagai receptors stimulasi dari luar. Misalnya rasa bau terutama di dalam binatang yang sangat kuat seperti anjing, fungsi yang menggunakan receptors rasa nanosized molekul. Tanaman tertentu juga digunakan untuk mendeteksi nanosensors sinar matahari. Nanosensors menggunakan ikan-ikan untuk mendeteksi getaran disekitar air dan nanosensors juga dapat mendeteksi jenis kelamin serangga.
3. Metode produksi
Gambar A contoh dari molekul DNA yang digunakan sebagai starter untuk diri sendiri yang lebih besar berkumpul.
Gambar B sebuah atom kekuatan mikroskop gambar diri rakitan DNA nanogrid. Masing-masing DNA tegel diri berkumpul menjadi sangat memerintahkan periodik dua dimensi DNA nanogrid.
Saat ini terdapat beberapa cara untuk hypothesized menghasilkan nanosensors. Top-down cetakan dr logam yg ditulisi adalah cara paling terpadu yang sedang dibuat. memulai dengan blok yang lebih besar dari beberapa bahan dan ukiran dari bentuk yang dikehendaki. Diukir dari perangkat ini, terutama untuk digunakan dalam menempatkan microelectromechanical sistem khusus yang digunakan sebagai microsensors, umumnya hanya mencapai ukuran mikro, tapi yang paling baru-baru ini telah mulai untuk memasukkan nanosized komponen.
Cara lain untuk menghasilkan nanosensors adalah melalui metode bottom-up, yang melibatkan assembling dari sensor yang menggunakan komponen lebih kecil, Hal ini akan melibatkan pindah dari atom tertentu substansi satu per satu ke dalam posisi yang khusus, meskipun telah dicapai dengan menggunakan alat tes laboratorium seperti atomic force microscopes, masih terdapat kesulitan yang signifikan, khususnya untuk dilakukan secara masal, baik sebagai alasan untuk logistik dan ekonomi lemah. Kemungkinan besar, proses ini akan digunakan terutama untuk bangunan molekul starter diri assembling sensor.
Cara yang ketiga, yang menjanjikan hasil jauh lebih cepat, melibatkan masalah perakitan, atau “berkembang” nanostructures tertentu yang akan digunakan sebagai sensor. Pertama menggunakan beberapa bagian dari yang dibuat sebelumnya atau dibentuk nanostructure alami dan dalam atom mereka sendiri saja. Setelah terstruktur dan memiliki permukaan yang luar biasa yang akan membuatnya jauh lebih mudah untuk menarik molekul sebagai lanjutan dari pola ini, yaitu menangkap beberapa atom bebas dan melanjutkan ke bentuk yang lebih besar untuk membuat sendiri komponen nanosensors.
4. Dampak ekonomi
Walaupun nanosensor teknologi adalah bidang yang relatif baru, proyeksi global untuk penjualan produk yang menggabungkan nanosensors berkisar dari $ 0,6 miliar menjadi $ 2,7 miliar dalam waktu tiga sampai empat tahun terakhir ini. Nanosensor ini kemungkinan besar akan dimasukkan sebagai alat paling modern lanjutan yang digunakan dalam sistem komputer, karena terdapat potensi untuk menyediakan hubungan antara bentuk-bentuk lain dari nanotechnology dan macroscopic dunia yang memungkinkan developer untuk memanfaatkan potensi nanotechnology ke komputer miniaturize chips sedangkan mereka sangat memperluas potensi penyimpanan.
B. Versi lain dari perkembangan nano sensor
1. Nanotubes
Peneliti di MIT telah menemukan bahwa karbon nanotubes dapat menjadi sensor biologi sangat sensitif untuk mendeteksi satu molekul dalam sel hidup secara real time,mereka mempublikasikannya secara online dalam Alam Nanoteknologi, demonstrasi pertama nanoscale sensor yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan menampilkan gambar beberapa jenis molekul dalam sel pada saat yang sama, dengan sensitivitas yang jauh melebihi dari standar alat untuk molekular imaging. Para peneliti menggunakan sensor untuk mendeteksi benda yang merusak DNA, kanker tertentu, termasuk obat dan toxins. Sensor yang akhirnya dapat digunakan untuk memantau efektivitas obat kemoterapi, melacak interaksi molekul dalam sel, dan tes untuk tingkat rendah toxins di lingkungan.
Michael Strano, seorang penulis dan sekutu profesor dari teknik kimia di MIT, mengatakan bahwa pekerjaan merupakan lompatan maju dalam tujuan untuk mengembangkan nanoscale sensor untuk mendeteksi molekul di dalam sel hidup. Struktur kecil yang digunakan untuk deteksi dan imaging fluoresce. Property ini berguna untuk biologi imaging karena inframerah cahaya dapat menembus jaringan lebih mendalam daripada cahaya yang terlihat.
Strano mengatakan bahwa sensor menawarkan beberapa keuntungan lebih penting teduh dyes. Mereka tidak hanya dapat mendeteksi dan menemukan molekul, tetapi berbagai jenis molekul akan mempengaruhi properti sebagai emitted cahaya berbeda. “Bila molekul mengikat ke sana, ia dapat mengubah panjang gelombang atau intensitas cahaya yang keluar,” ujar Strano. “Setiap toksin memiliki tanda tangan yang unik. Jadi anda tidak hanya mendeteksi ini, Anda dapat mengatakan sesuatu tentang jenis toksin itu atau jenis obat itu.” Dalam studi ini, para peneliti menggunakan dua jenis karbon nanotubes untuk membedakan antara empat kelas berbeda toxins dalam sel hidup, tetapi Strano percaya bahwa sensor dapat dikonfigurasi untuk mendeteksi berbagai molekul dalam satu sel sample.
2. Nanowire
Peneliti di Universitas California, Berkeley, telah membuat sirkuit terpadu pertama yang menggunakan nanowires sebagai sensor dan komponen elektronik. Dengan teknik pencetakan sederhana, grup mampu membangun besar array sirkuit yang seragam, yang dapat digunakan sebagai sensor gambar. “Tujuan kami adalah untuk mengembangkan semua nanowire-sensor” yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, kata Ali Javey, seorang profesor teknik-listrik di UC Berkeley, yang memimpin penelitian.
Nanowires membuat sensor karena dimensi kecil meningkatkan sensitivitas. Nanowire berbasis sensor cahaya, misalnya, dapat mendeteksi hanya beberapa foton. Tetapi akan berguna dalam perangkat praktis, sensor yang harus terintegrasi dengan elektronika yang dapat memperkuat dan memproses sinyal kecil seperti itu. Ini telah menjadi masalah, karena bahan yang digunakan untuk sensing dan elektronik tidak dapat dengan mudah dikumpulkan pada permukaan yang sama.
Good alignment adalah perangkat yang diperlukan untuk bekerja dengan baik, karena sinyal optik tergantung pada polarisasi cahaya, yang pada akhirnya akan bergantung pada orientasi dari nanowires. Demikian pula, Transistor memerlukan tinggi derajat alignment untuk mengaktifkan dan menonaktifkan dengan baik.
3. Nano Faster,Smarter (gabungan dari nanotubes dan nanowire)
Karbon nanotube berbasis kimia sensor dapat mendeteksi rendah bagian per miliar dari konsentrasi gas rumah kaca. Ia juga dapat pergi dari satu mendeteksi gas lain ke dalam setengah menit. Biasanya, karbon-nanotube-atau-nanowire berbasis sensor, yang dapat sangat peka dalam mendeteksi gas.
Perangkat baru yang dibuat dari dua bagian utama yaitu sebuah ultrasmall gas chromatograph dan instrumen yang biasa digunakan dalam analisis kimia untuk memisahkan campuran dari gas rumah kaca. Untuk membuat versi mikro dari instrumen, para peneliti membuat sketsa yang zigzagging.
Output dari chromatograph feed ke dalam nanotube Sensor. Sensor yang mengandung karbon nanotubes mencakup ruang kecil antara emas electrodes dan berbagai adsorb pada gas karbon nanotubes. Dengan mengukur perubahan daya konduksi setelah mengikat gas ke nanotubes, para peneliti dapat mengidentifikasi gas.
Para peneliti menguji dengan sensor kimia yang meniru toksin syaraf sarin. Mereka dapat mendeteksi miliar molekul dari gas, sesuai dengan konsentrasi 150 miliar per bagian yang telah mendapatkan lebih tinggi sensitivitas dengan nanosensors. Peneliti di Naval Research Laboratory telah karbon nanotube-sensor yang mendeteksi 50 miliar per bagian dari sarin seperti kimia. Li Jing dan rekan-rekannya di NASA Ames Research Center telah meneliti karbon nanotube dan logam-oksida nanowire berbasis Sensor array yang mendeteksi tentang empat bagian per miliar nitrogen dioksida.
Perangkat yang baru, dengan bagian per miliar sensitivitas, mungkin kurang sensitif dibandingkan yang lain, tetapi masih dapat menemukan kegunakan yang praktis, Lebih penting lagi, ia menyajikan kunci kemajuan yang menggabungkan mikro kromatografi kolom dan nanotube sensor ke dalam perangkat portabel yang kecil.
Kesimpulan
Nanoteknologi telah merubah cara pandang manusia terhadap iptek itu sendiri. Dengan menguasai nanoteknologi manusia merasa dapat mewujudkan semua impiannya untuk menciptakan material apa saja di dunia ini. Dalam level nano (sepermilyar meter), atom demi atom atau molekul demi molekul dapat disusun dan dimanipulasi sesuai keinginan kita sehingga tidak terjadi pemborosan atau ketidakefisienan partikel seperti pada material dalam paradigma iptek selama ini. Oleh karena itu nanoteknologi telah men-generate konsep-konsep baru dalam berbagai bidang iptek. Diyakini bahwa nanoteknologi akan membawa revolusi pada seluruh aspek kehidupan manusia dalam waktu yang singkat dengan dampak melebihi empat revolusi yang terjadi sebelumnya.
Di bidang farmasi dan kesehatan, produk-produk kesehatan telah menggunakan partikel nano untuk meningkatkan efektifitas obat. Para pakar di bidang ini kini tengah mengembangkan nanoteknologi untuk drug targeted and delivery system. Obat kini didesain dapat mencapai target dengan dosis tertentu sehingga akan lebih efisien dan efektif. Termasuk terobosan dalam bidang ini adalah penggunaan material cerdas yang diimplantasi dalam tubuh manusia untuk kepentingan pendeteksian penyakit yaitu terobosan dalam perkembangan Nanosensor.



MATERIAL NUKLIR ITU MERMANFAAT :)

Baterai nuklir untuk teknologi gadget terbaru

Apakah Anda bosan daya tahan baterai laptop pendek Anda dengan hanya beberapa jam? Apakah Anda seperti biaya telepon selular Anda ke terakhir beberapa bulan? Well, jawaban untuk “Anda doa” mungkin baterai nuklir, yang telah dikembangkan di University of Missouri. Mereka dirancang khusus untuk menyediakan sumber energi abadi. Dan beberapa orang berpikir ini bisa menggantikan baterai yang saat ini, termasuk yang digunakan oleh mobil-mobil listrik. Menurut pencipta, baterai nuklir memiliki kapasitas yang sangat besar untuk menghasilkan listrik bila dibandingkan dengan yang biasa.
Baterai selalu berada di Achilles tendon dari perangkat mobile. Biasanya, para perancang perangkat elektronik untuk konsumsi massa (seperti laptop atau pemutar media) menggunakan display kecil atau layar yang tidak terlalu terang untuk menyelamatkan sumber daya energi langka yang diperoleh dari baterai biasa. Tapi baterai nuklir baru akan membawa solusi berdasarkan semikonduktor cair (bukan dari semikonduktor solid) yang akan menghasilkan hidup yang lebih lama untuk baterai. Alasannya adalah semikonduktor padat diserang terus menerus oleh beberapa unsur radioaktif yang digunakan oleh jenis baterai, sedangkan semikonduktor cair agak tahan terhadap serangan ini. Meskipun istilah “nuklir” bisa menjadi sedikit perturbing, kenyataannya adalah bahwa baterai tersebut tidak sangat berbeda dari baterai yang digunakan dalam, misalnya, alat pacu jantung medis.
Baterai radioisotop baru memiliki ukuran penny dan memberikan kekuatan yang lebih dari yang tradisional karena, menurut penelitian, kapasitasnya sangat unggul. Jae Kwon, asisten profesor teknik listrik dan komputer di University of Missouri, mengatakan bahwa baterai radioisotop “dapat menyediakan densitas daya yang enam perintah besarnya lebih tinggi dari baterai kimia”. Artinya, ia menyediakan tak kurang dari satu juta kali biaya yang lebih daripada baterai “normal”.
Kwon dan tim risetnya telah menghabiskan cukup waktu bekerja untuk menyelesaikan banyak masalah yang mereka hadapi ketika mengembangkan jenis baterai. Satu hal penting adalah perlu baterai kecil dan tipis agar praktis dan berguna; cara ini, mereka dapat digunakan untuk jam tangan kekuasaan dan perangkat elektronik kecil. Seperti disebutkan sebelumnya, prototipe (yang dapat anda lihat dalam gambar di bawah) memiliki ukuran dan ketebalan sen, tapi para peneliti berpikir bahwa mereka dapat mencapai baterai yang lebih tipis. Untuk melakukan hal ini, telah Kwon diperlukan kerjasama dari profesor lain: David J. Robertson (kimia profesor dan associate director dari MU Reaktor). Bersama-sama, mereka berharap untuk memaksimalkan kekuatan baterai nuklir serta mengurangi ukuran dan menguji bahan lain untuk membuat perbaikan tambahan. Kwon berpikir bahwa baterai terakhir, yang akan digunakan dalam gadget komersial, bisa lebih tipis dari rambut manusia. Untuk saat ini, tim peneliti membutuhkan sebuah paten sementara untuk melindungi hak eksklusif untuk menggunakan penemuan ini.

VISKOSITAS YANG KITA TEMUI

Teori Dasar Viskositas merupakan suatu sifat fluida yang mendasari diberikannya tahanan terhadap tegangan geser oleh fluida tersebut. Viskositas sering diartikan sebagai kekentalan. Viskositas sebenarnya disebabkan oleh kohesi dan pertukaran momentum molekuler di antara lapisan-lapisan fluida dan pada waktu berlangsungnya aliran, efek ini terlihat sebagai tegangan tangensial atau tegangan geser di antara lapisan yang bergerak. Akibat adanya gradien kecepatan, akan menyebabkan lapisan fluida yang lebih dekat pada plat yang bergerak, dan akan diperoleh kecepatan yang lebih besar dari lapisan yang lebih jauh. Cairan yang mempunyai viskositas lebih tinggi akan lebih lambat mengalir didalam pipa dibandingkan cairan yang viskositasnya lebih rendah. Sebuah benda yang bergerak dalam fluida yang punya viskositas lebih tinggi mengalami gaya gesek viskositas yang lebih besar daripada jika benda tersebut bergerak didalam fluida yang viskositasnya lebih rendah. Tujuan mempelajari viskositas ini adalah memahami bahwa benda yang bergerak di dalam fluida akan mendapatkan gesekan yang disebabkan oleh kekentalan fluida tersebut. Selain itu, dapat menentukan koefisien kekentalan dari fluida. Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas antara lain adalah koefisien kekentalan zat cair itu sendiri, massa jenis dari fluida tersebut, bentuk atau besar dari partikel fluida tersebut, karena cairan yang partikelnya besar dan berbentuk tak teratur lebih tinggi dari pada yang partikelnya kecil dan bentuknya teratur. Selain itu juga suhu, semakin tinggi suhu cairan semakin kecil viskositasnya, semakin rendah suhunya maka semakin besar viskositasnya.   B.    Aplikasi Teori Aplikasi dari viskositas adalah pelumas mesin. Pelumas mesin ini biasanya kita kenal dengan nama oli. Oli merupakan bahan penting bagi kendaraan bermotor. Oli yang dibutuhkan tiap-tiap tipe mesin kendaraan berbeda-beda karena setiap tipe mesin kendaraan membutuhkan kekentalan yang berbeda-beda. Kekentalan ini adalah bagian yang sangat penting sekali karena berkaitan dengan ketebalan oli atau seberapa besar resistensinya untuk mengalir. Sehingga sebelum menggunakan oli merek tertentu harus diperhatikan terlebih dahulu koefisien kekentalan oli sesuai atau tidak dengan tipe mesin. Memilih dan menggunakan oli yang baik dan benar untuk kendaraan bermotor merupakan langkah tepat untuk merawat mesin dan peralatan kendaraan agar tidak cepat rusak dan mencegah pemborosan. Masyarakat umum beranggapan bahwa fungsi utama oli hanyalah sebagai pelumas mesin. Padahal oli memiliki fungsi lain, yakni sebagai pendingin, pelindung karat, pembersih dan penutup celah pada dinding mesin. Sebagai pelumas mesin oli akan membuat gesekan antar komponen didalam mesin bergerak lebih halus dengan cara masuk kedalam celah-celah mesin, sehingga memudahkan mesin untuk mencapai suhu kerja yang ideal. Viskositas dari oli sangat diperhitungkan untuk meminimalisir gaya gesek yang ditimbulkan oleh mesin yang bergerak dan terkontak satu terhadap yang lain sehingga mencegah terjadinya keausan. Pada permesinan bagian yang paling sering bergesekan adalah piston, ada banyak bagian lain namun gesekannya tak sebesar yang dialami piston. Disinilah kegunaan oli. Oli memisahkan kedua permukaan yang berhubungan sehingga gesekan pada piston diperkecil. Selain itu, oli juga bertindak sebagai fluida yang memindahkan panas ruang bakar yang mencapai 1000-1600 derajat celcius ke bagian lain mesin yang lebih dingin, sehingga mesin tidak over heat (sebagai pendingin). Pembersih mesin dari sisa pembakaran dan deposit senyawa karbon yang masuk dalam ruang bakar supaya tidak muncul endapan lumpur. Teknologi mesin yang terus berkembang menuntut kerja pelumas semakin lengkap, seperti penambahan anti karat dan anti foam.  Semakin kental oli, maka lapisan yang ditimbulkan menjadi lebih kental. Lapisan halus pada oli kental memberi kemampuan ekstra menyapu atau membersihkan permukaan logam yang terlumasi. Sebaliknya oli yang terlalu tebal akan memberi resitensi berlebih mengalirkan oli pada temperatur rendah sehingga mengganggu jalannya pelumasan ke komponen yang dibutuhkan. Untuk itu, oli harus memiliki kekentalan lebih tepat pada temperatur tertinggi atau temperatur terendah ketika mesin dioperasikan karena nilai viskositas masing-masing oli akan berkurang jika suhu cairan dinaikkan. Suhu semakin tinggi diikuti makin rendahnya viskositas oli atau sebaliknya. Beberapa kriteria yang penting yang harus dipenuhi oleh oli antara lain : 1.    Viskositas harus cukup kental untuk menahan agar bagian peralatan yang bergerak relatif terpisah, tetapi juga harus mencegah kebocoran dari segel. 2.    Fluida harus cukup pada saat awal yaitu pada saat peralatan masih dingin. 3.    Dapat membentuk film yang cukup kuat untuk pelumasan perbatasan. 4.    Tahan terhadap oksidasi suhu tinggi. 5.    Mengandung deterjen dan dispersan cukup untuk menyerap endapan atau lumpur yanga terbentuk. 6.    Tidak membentuk emulsi dengan air yang masuk dari segel yang bocor. Dengan tingkat kekentalan yang disesuaikan dengan kapasitas volume maupun kebutuhan mesin. Maka semakin kental oli, tingkat kebocoran akan semakin kecil, namun disisi lain mengakibatkan bertambahnya beban kerja bagi pompa oli. Oleh sebab itu, peruntukkan bagi mesin kendaraan Baru (dan/atau relatif baru berumur dibawah 3 tahun) direkomendasikan untuk menggunakan oli dengan tingkat kekentalan minimum SAE10W. Sebab seluruh komponen mesin baru (dengan teknologi terakhir) memiliki lubang atau celah dinding yang sangat kecil, sehingga akan sulit dimasuki oleh oli yang memiliki kekentalan tinggi. Selain itu kandungan aditif dalam oli, akan membuat lapisan film pada dinding silinder guna melindungi mesin pada saat start. Sekaligus mencegah timbulnya karat, sekalipun kendaraan tidak dipergunakan dalam waktu yang lama. Disamping itu pula kandungan aditif deterjen dalam pelumas berfungsi sebagai pelarut kotoran hasil sisa pembakaran agar terbuang saat pergantian oli. Oli jenis mesin diesel ini memerlukan tambahan aditif dispersant dan detergent untuk menjaga oli tetap bersih karena menghasilkan kontaminasi jelaga sisa pembakaran yang tinggi. Sedangkan bila oli yang digunakan sudah tipe sintetik maka tidak perlu lagi diberikan bahan aditif lain karena justru akan mengurangi kireja mesin bahkan merusaknya. Tingkat kekentalan oli disebut Viscosity Grade, yaitu ukuran kekentalan dan kemampuan oli untuk mengalir pada temperatur tertentu menjadi prioritas terpenting dalam memilih oli. Kode pengenal oli adalah berupa huruf SAE yang merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers. Selanjutnya angka yang mengikuti dibelakangnya, menunjukkan tingkat kekentalan oli tersebut. Misalnya oli yang bertuliskan SAE 15W-50, berarti oli tersebut memiliki tingkat kekentalan SAE 10 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi suhu panas. Semakin besar angka yang mengikuti kode oli menandakan semakin kentalnya oli tersebut. Sedangkan huruf W yang terdapat dibelakang angka awal, merupakan singkatan dari Winter. Dengan kondisi seperti ini, oli akan memberikan perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun. Sementara itu dalam kondisi panas normal, idealnya oli akan bekerja pada kisaran angka kekentalan 40-50 menurut standar SAE.

FATAMORGANA

Begini Proses Terjadinya Fatamorgana

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

69813B_fatamorgana_KanadaAlberta
Fatamorgana
Pengertian fatamorgana bisa kita artikan sebagai istilah kepada hal yang bersifat khayal yang tidak mungkin dapat dicapai. Karena memang peristiwa tersebut, diambil dari gejala pada optik yang menyebabkan suatu permukaan yang sangat panas atau memiliki suhu panas, tampak berkilat seperti ketika melihat permukaan air. Fenomena fatamorgana biasanya terjadi di tanah lapang yang luas seperti padang pasir atau padang es.
Mirage+C
Proses Terjadinya Fatamorgana
Pada wilayah dengan cuaca yang cukup ekstrem seperti pada pasang pasir yang bersuhu, panas atau padang es yang sangat dingin akan mudah kita jumpai fenomena alam ini. Fatamorgana terjadi karena pembiasan cahaya layaknya proses terjadinya pelangi, karena melalui kepadatan yang berbeda, sehingga bisa membuat sesuatu terlihat menjadi seolah-olah ada padahal hal tersebut tidak ada.
Fatamorgana
Misalnya pada gurun pasir seringkali terlihat fatamorgana seperti danau atau air, padahal Ini sebenarnya merupakan pantulan cahaya dari langit yang mengenai udara panas kemudian dipantulkan. Udara panas ini bekerja seperti fungsi cermin yang juga bisa terjadi pada tanah lapang ketika cuaca sangat panas.

Kemudian pada proses terjadinya fatamorgana dalam fisika, bisa dijelaskan sebagai berikut :
  • Diawali dengan adanya perbedaan kerapatan antara udara dingin dan udara panas.
  • Udara dingin memiliki kerapatan yang lebih pekat dan lebih berat, sedangkan udara panas tersebut memiliki kerapatan yang lebih rendah.
  • Pada peristiwa fatamorgana ini terjadi, keadaan lapisan udara yang panas yang berada dekat dengan tanah akan terperangkap oleh lapisan udara yang lebih dingin di atasnya.
  • Sehingga cahaya mengalami pembiasan ke arah garis horizontal pada pandangan dan akhirnya berjalan ke atas karena pengaruh internal total.
  • Kemudian pemantulan internal total (total internal reflection) ini merupakan proses pemantulan seberkas cahaya pada permukaan batas antara satu medium dengan medium yang lain, yang memiliki indeks bias yang lebih kecil.
  • Dengan demikian, cahaya berjalan di dalam medium yang memiliki indeks bias yang tinggi seperti air, kaca, dan plastik ke medium yang memiliki indeks bias lebih rendah seperti udara.
  • Yang berakibat menimbulkan gambar dengan sifat semu dan terbalik dan membentuk fatamorgana.

RADIOISOTOP

Manfaat Radioisotop dalam Kehidupan. Berikut ini berbagai pemanfaatan radioisotop yang dihasilkan oleh unsur-unsur radioaktif di berbagai bidang kehidupan yang disarikan dari beberapa buku referensi fisika.
Manfaat
Berdasarkan Sinar Radiasi α, β dan γ
Sinar alpha
-ditembakkan pada inti suatu atom untuk menghasilkan radioisotop (yang lebih sering digunakan untuk menembak adalah neutron)
Sinar beta
-menentukan letak kebocoran pipa saluran minyak / cairan atau gas yang tertimbun dalam tanah
-mengukur ketebalan kertas
-pancaran sinar beta Karbon C-14 dari fosil dapat digunakan untuk memperkirakan umur fosil.
Sinar gamma
- radiotherapy (membunuh sel kanker)/radiasi sinar gamma terkontrol
-sterilisasi alat-alat kedokteran
-sterilisasi pada makanan dan pengawetan makanan
-mengukur ketebalan baja
-mendeteksi datangnya pasokan minyak/cairan dari jauh yang disalurkan melalui pipa-pipa
-membuat varietas tanaman baru yang tahan penyakit
-dimanfaatkan pada pembuatan radiovaksin.
Pemanfaatan sinar α, β dan γ diantaranya berdasar atas daya tembus yang dimilikinya dimana daya tembus sinar gamma paling besar dibanding dua lainnya:
daya tembus α < β < γ

Jika dilihat dari daya ionisasinya, maka yang paling besar adalah sinar alpha:
Daya ionisasi α > β > γ

Lintasan sinar radioaktif dalam medan magnet

Lintasan sinar α, β γ saat melewati medan magnet
homogen arah tegak lurus masuk bidang baca.


Lintasan sinar α, β γ saat melewati medan magnet
homogen arah tegak lurus keluar bidang baca.Manfaat Fungsi-fungsi lain
-membuat varietas tanaman baru yang tahan penyakit dan produktivitas yang tinggi
-pemandulan /sterilisasi serangga pengganggu tanaman
-mendeteksi pemalsuan lukisan atau keramik.
Manfaat Secara Umum
-Tracer (perunut, pencari jejak) untuk berbagai keperluan
-Sumber Tenaga Listrik/PLTN
-Memanfaatkan sinar-sinar radiasinya untuk berbagai keperluan.
Bahaya Roadioaktivitas:
-dapat merusak sel-sel penting seperti sel tulang sumsum /penghasil sel darah, akibat radiasi tinggi yang tidak terkendali (termasuk juga radiasi sinar gamma)
-dapat merusak/mematikan jaringan atau sel-sel pada makhluk hidup
-dapat merusak/mengubah struktur DNA makhluk hidup
-dapat mengakibatkan tumor atau kanker
-Radon yang terhirup paru-paru memancarkan alpha dapat menimbulkan kerusakan dan pertumbuhan kanker
-dapat menimbulkan luka bakar (akibat radiasi dosis tinggi).
Catatan:
Silahkan dieksplore lagi berbagai manfaat maupun bahaya radioisotop / radioaktivitas dalam kehidupan dari berbagai sumber informasi, buku-buku maupun dari internet . (Fisika Study Center)
 

Blog Template by YummyLolly.com