Ilustrasi pada gambar diatas memperlihatkan bahwa pelangi berbentuk lingkaran. Ini adalah benar bahwa pelangi berbentuk lingkaran, bukan parabola seperti anggapan beberapa orang. Di tanah, kita hanya melihat maksimal pelangi setengah lingkaran. Kalau kita berdiri di atas hujan, misalnya di pesawat terbang, maka kita bisa melihat pelangi satu lingkaran utuh. Ini semua disebabkan oleh geometri optik dalam proses penguraian warna. Dengan geometri optik ini juga kita bisa menjelaskan garis lurus yang melewati mata kita dan matahari juga melewati titik pusat lingkaran pelangi. Karena pelangi tercipta melibatkan jarak pengamat dengan tetesan air, maka pelangi selalu bergerak mengikuti pergerakan pengamat. Ini membuat jarak kita dengan pelangi konstan (sama), dengan kata lain kita tidak pernah bisa mendekati pelangi.
Pelangi terbentuk karena pembiasan sinar matahari oleh tetesan air yang ada di atmosfir. Ketika sinar matahari melalui tetesan air, cahaya tersebut dibengkokkan sedemikian rupa sehingga membuat warna-warna yang ada pada cahaya tersebut terpisah. Tiap warna dibelokkan pada sudut yang berbeda, dan warna merah adalah warna yang paling terakhir dibengkokkan, sedangkan ungu adalah yang paling pertama.
berawal
dari cahaya matahari, cahaya matahari adalah cahaya yang terdiri dari
beberapa warna atau sering disebut polikromatik. Cahaya yang bisa
ditangkap oleh mata manusia dengan tanpa alat bantu hanya 7 warna yaitu
warna merah, jingga, kuning, nila, dan ungu. Warna-warna tersebut
disebut juga dengan cahaya tampak.
Dalam
pelajaran Fisika yang telah diterangkan oleh guruku, cahaya tampak
termasuk gelombang elektromagnetik yang terjadi akibat adanya medan
magnet dan medan listrik. Panjang gelombang cahaya tampak berbeda-beda
mulai dari 4.000 Å sampai 7.000 Å dan juga memiliki frekuensi 4,3 x 1014
Hz sampai 7,5 x 1014 Hz.
Dalam cahaya merah dan ungu mengapa selalu ada diatas dan dibawah pada pelanggi?
Ini disebabkan karena cahaya merah adalah bagian dari Spektrum cahaya tampak yang memiliki frekuensi paling rendah atau panjang gelombang paling panjang bila dibandingkan dengan cahaya tampak lainnya. Dan cahaya ungu memiliki frekuensi paling tinggi dan panjang gelombang paling pendek. Sehingga antara warna merah dan ungu tidak saling bertemu, warna merah berada di paling ujung pada pelangi dan warna ungu berada di paling bawah pada pelangi.
Ini disebabkan karena cahaya merah adalah bagian dari Spektrum cahaya tampak yang memiliki frekuensi paling rendah atau panjang gelombang paling panjang bila dibandingkan dengan cahaya tampak lainnya. Dan cahaya ungu memiliki frekuensi paling tinggi dan panjang gelombang paling pendek. Sehingga antara warna merah dan ungu tidak saling bertemu, warna merah berada di paling ujung pada pelangi dan warna ungu berada di paling bawah pada pelangi.
Pelangi
terjadi apabila cahaya mengalami pembiasan ketika cahaya matahari
terkena air hujan. Pelangi hanya dapat dilihat pada saat ada hujan
disertai dengan cahaya matahari. Posisi pengamat juga menentukan, yaitu
diantara hujan dan sinar matahari, dan sinar matahari berada di belakang
si pengamat. Sehingga terjadi garis lurus antara matahari, pengamat,
dan busur pelangi. Akibatnya terbentuklah pelangi dari hasil pembiasan
dan posisi pengamat tadi.
9 Jenis Pelangi yang Langka
1. Classic Rainbows
Pelangi Alam terdiri dari enam warna: merah, oranye, kuning, hijau,
biru dan ungu. Intensitas warna masing-masingnya tergantung berbagai
kondisi atmosfer dan waktu.
Pelangi ini benar-benar terlihat seperti busur lingkaran sempurna (dengan radius tepat 42 derajat, menurut Descartes).
3. Secondary Rainbows
Pelangi primer, sering disertai dengan pelangi sekunder biasanya tipis
dan redup daripada pelangi primer. Pelangi sekunder terkenal dengan
karakteristik tertentu, spektrum ditampilkan dalam urutan terbalik dari
sebuah pelangi primer.
4. Red Rainbows
Red Rainbows biasanya terlihat saat fajar atau senja ketika ketebalan
filter atmosfir bumi menjadi biru, terlihat lebih merah atau seperti
tetesan cahaya oranye mencerminkan dan membiaskan air. Hasilnya adalah
pelangi dengan spektrum ujung merah.

Yang paling sering terlihat rendah di langit di hari musim dingin yang
cerah, sundogs terjadi ketika matahari bersinar melalui kristal es yang
tinggi di atmosfer. Sundogs berwarna merah di bagian dalam dan ungu di
bagian luar dengan sisa spektrum ramai di antaranya. Semakin tebal
konsentrasi kristal es di udara, semakin tebal pula strukturnya.
Fogbows lebih jarang terlihat daripada pelangi biasa, karena parameter
tertentu yang harus disesuaikan untuk menciptakan mereka. Misalnya,
sumber cahaya harus berada di belakang pengamat dan membumi. Juga, kabut
di belakang pengamat harus sangat tipis sehingga sinar matahari yang
dapat bersinar melalui kabut tebal di depan.
7. Waterfall Rainbows

Kabut air terjun bercampur ke dalam aliran udara konstan atmosfer terus
menerus, terlepas dari cuaca. Hal ini membuat sebuah foto air terjun
yang sangat baik untuk pelangi.

Pelangi ini bukan terbuat dari api, nama untuk efek optik yang indah
ini adalah “circumhorizontal arc”. Fenomena ini hanya dapat dilihat
dalam kondisi spesifik tertentu: awan cirrus, yang bertindak seperti
prisma harus setidaknya berada di ketinggian 20.000 kaki dan matahari
harus menyorot ketika mereka berada di ketinggian 58-68 derajat.
Rainbow Fire tidak pernah terlihat di lokasi lebih dari 55 derajat
utara atau selatan.

Moonbows adalah mitra untuk pelangi lunar. Mereka juga jauh lebih sulit dilihat karena badai hujan harus berlalu dan, idealnya, bulan purnama yang terang tidak terhalang oleh awan
0 komentar:
Posting Komentar